Seorang pria ditemukan tewas di area parkir Hotel Olympic, Jalan Imam Bonjol no 126, Minggu (1/1) sore. Pria yang mengenakan kaos hijau dan celana kain abu-abu itu tewas terlentang dengan luka parah pada kepala. Saksi mata Mochtar Abubakar (35) mengatakan, korban tewas akibat dikeroyok oleh 15 pelaku sekitar pukul 15.15. "Tahu-tahu lari ke dalam, dia dikejar banyak orang, lalu dipukuli di sini," kata tamu hotel itu.
Selain dipukuli dengan tangan kosong, korban juga dipukul dengan kentrung dan helm. Sebuah kentrung yang telah rusak ditemukan tak jauh dari lokasi korban. Setelah tewas korban ditinggal begitu saja, sementara pelaku lari menuju Jalan Hasanudin. Karyawan hotel, Saifudin (25) menyaksikan ketika korban masuk ke dalam area parkir dan meminta tolong padanya karena telah dipalak. "Tolong mas sembunyikan saya, saya dikejar pemalak," katanya menirukan korban.
Korban kemudian bersembunyi di bawah tangga, pojok parkiran. Beberapa saat kemudian datang tiga remaja yang mengaku mencari pencuri. Salah satunya memergoki korban yang langsung ditantang duel satu lawan satu. Tapi perkelahian tidak terjadi dan tiga remaja pergi. "Tak lama tiba-tiba datang banyak orang, langsung mengeroyok korban," kata Saifudin.
Security Hotel Olympic, Suko Riyandi (39) menambahkan, ketika kejadian mendengar korban berteriak minta tolong sambil berlari masuk area parkir. Suko kemudian lari dan sempat melerai perkelahian tak seimbang itu. "Tapi saya sendiri kewalahan, kemudian lapor polisi. Pas polisi datang, pelaku sudah kabur dan pria itu ternyata tewas," jelasnya.
Setengah jam kemudian, anggota Polsek Semarang Tengah tiba di Olympic disusul Tim Inafis. Petugas langsung mensterilkan tempat kejadian perkara dengan memasang police line. Setelah diperiksa, polisi menemukan KTP korban. Dia bernama Arif Sujarwo kelahiran Madiun 10 Oktober 1985. Pria yang diduga pengamen itu tercatat beralamat di Desa Jeruk Gang Pinggir RT 4 RW 1, Kelurahan Laskar Santri, Kota Surabaya.
Usai olah TKP, korban dibawa ke RS Kariadi untuk autopsi. Kapolsek Semarang Tengah Kompol Prayitno, mengatakan dari pemeriksaan sementara, korban menderita luka di kepala dan luka tusuk di perut kiri. "Yang mematikan ya luka tusuk itu, ada yang melihat menusuknya pakai obeng," katanya.
Terkait motif pembunuhan, Prayitno mengatakan, pihaknya belum mengetahui. Reskrim Polsek Semarang Tengah dibantu Resmob Polrestabes sedang menyelidiki.
Selain dipukuli dengan tangan kosong, korban juga dipukul dengan kentrung dan helm. Sebuah kentrung yang telah rusak ditemukan tak jauh dari lokasi korban. Setelah tewas korban ditinggal begitu saja, sementara pelaku lari menuju Jalan Hasanudin. Karyawan hotel, Saifudin (25) menyaksikan ketika korban masuk ke dalam area parkir dan meminta tolong padanya karena telah dipalak. "Tolong mas sembunyikan saya, saya dikejar pemalak," katanya menirukan korban.
Korban kemudian bersembunyi di bawah tangga, pojok parkiran. Beberapa saat kemudian datang tiga remaja yang mengaku mencari pencuri. Salah satunya memergoki korban yang langsung ditantang duel satu lawan satu. Tapi perkelahian tidak terjadi dan tiga remaja pergi. "Tak lama tiba-tiba datang banyak orang, langsung mengeroyok korban," kata Saifudin.
Security Hotel Olympic, Suko Riyandi (39) menambahkan, ketika kejadian mendengar korban berteriak minta tolong sambil berlari masuk area parkir. Suko kemudian lari dan sempat melerai perkelahian tak seimbang itu. "Tapi saya sendiri kewalahan, kemudian lapor polisi. Pas polisi datang, pelaku sudah kabur dan pria itu ternyata tewas," jelasnya.
Setengah jam kemudian, anggota Polsek Semarang Tengah tiba di Olympic disusul Tim Inafis. Petugas langsung mensterilkan tempat kejadian perkara dengan memasang police line. Setelah diperiksa, polisi menemukan KTP korban. Dia bernama Arif Sujarwo kelahiran Madiun 10 Oktober 1985. Pria yang diduga pengamen itu tercatat beralamat di Desa Jeruk Gang Pinggir RT 4 RW 1, Kelurahan Laskar Santri, Kota Surabaya.
Usai olah TKP, korban dibawa ke RS Kariadi untuk autopsi. Kapolsek Semarang Tengah Kompol Prayitno, mengatakan dari pemeriksaan sementara, korban menderita luka di kepala dan luka tusuk di perut kiri. "Yang mematikan ya luka tusuk itu, ada yang melihat menusuknya pakai obeng," katanya.
Terkait motif pembunuhan, Prayitno mengatakan, pihaknya belum mengetahui. Reskrim Polsek Semarang Tengah dibantu Resmob Polrestabes sedang menyelidiki.
0 komentar:
Posting Komentar